Kamis, 22 September 2016

Prosedur perawatan kawat gigi atau behel

Sebelum memulai perawatan kawat gigi atau ortodonti, ada beberapa hal yang prosedur yang harus diketahui. Sama halnya jika akan mengalami tindakan pembedahan suatu keadaan medis pasti membutuhkan pemeriksaan awal, perawatan kawat gigi pun juga begitu. Berikut beberapa prosedur yang pasti dan sangat perlu dilakukan sebelum memulai perawatan kawat gigi:

1.Konsultasi awal

Pada konsultasi awal biasanya akan terjadi komunikasi sederhana seperti perkenalan antara dokter gigi (Orthodontist) dengan pasien, kemudian dari komunikasi awal tersebut juga sudah mulai pengumpulan data seperti keluhan apa yang di rasakan pasien berkaitan dengan alasan kenapa ingin melakukan perawatan ortodonti atau kawat gigi serta mengetahui harapan pasien seperti apa.

2.Pemeriksaan Kesehatan gigi dan mulut secara menyeluruh
 Setelah melalui konsultasi awal atau bisa di sebut anamnesis, kemudian dilanjutkan dengan memeriksa keadaan gigi dan mulut secara menyeluruh. Segala kelainan dan kerusakan gigi akan di catat terlebih dahulu dan di informasikan kepada pasien. Keadaan gigi pasien akan sangat mempengaruhi rencana perawatan ortodonti atau kawat gigi nantinya. Sebaiknya sebelum memutuskan akan melakukan perawatan kawat gigi sebaiknya datang dalam keadaan kesehatan gigi yang prima atau minimal sudah dibersihkan karang giginya / scaling .

3. Pencetakan gigi rahang atas dan rahang bawah


Pencetakkan gigi geligi dilakukan untuk memperoleh data lebih detil dari keadaan gigi pasien , selain berfungsi sebagai rekam medis juga berfungsi untuk media analisis perawatan kawat gigi pasien secara menyeluruh. Banyak data yang bisa diperoleh dari cetakan gigi pasien seperti posisi gigi yang dikeluhkan oleh pasien, posisi gigitan pasien saat mengatupkan gigi dan hal-hal lain.

4. Pengambilan Foto Ronsen Cephalometri

 Pengambilan gambar cephalometri merupakan hal yang PENTING dalam perawatan kawat gigi. Foto ronsen ini merupakan peta dalam menggerakkan gigi, untuk seberapa jauh gigi akan digerakkan. Foto ronsen akan dianalisis dan dijelaskan ke pasien agar mengerti keadaan kasusnya. Selain itu melalui foto ronsen ini akan diperoleh juga tingkat pertumbuhan seseorang.

5. Pengambilan Foto Ronsen Panoramic

Foto ronsen panoramic berfungsi untuk mengetahui keadaan gigi geligi secara keseluruhan dan untuk mengetahui apakah rahang dalam keadaan baik tanpa adanya keadaan patologis. Adanya data tersebut akan mempengaruhi rencana perawatan kawat gigi.

6. Pengambilan foto wajah maupun rongga mulut

Pengambilan foto ini berfungsi sebagai analisis jaringan lunak serta untuk rekam medis sebelum melakukan perawatan ortodonti atau kawat gigi. pengambilan gambar ini meliputi banyak hal seperti foto dalam mulut, luar mulut, wajah dan lain-lain.

7.Analisis Kasus Pasien

Pada tahap ini semua data yang telah dikumpulkan dijadikan satu kesatuan sehingga di peroleh diagnosis utama. berdasarkan diagnosis tersebut maka dilakukan analisis pada gigi pasien untuk di susun sebuah rencana perawatan. Rencana perawatan suatu kasus bisa lebih dari satu, hal ini tergantung dari persetujuan dengan pasien.

8. Diskusi rencana perawatan dengan pasien
Setelah rencana perawatan selesai dibuat, kemudian di diskusikan bersama pasien apakah rencana perawatan yang di susun sudah sesuai dengan keinginan dan keadaan pasien, jika belum maka dapat disiapkan alternatif rencana perawatan kawat gigi yang lain hingga tercapai persetujuan dengan pasien.

9. Perawatan ortodonti atau kawat gigi dimulai
Setelah rencana perawatan yang disusun telah disetujui pasien maka kemudian baru perawatan ortodonti atau kawat gigi dapat dimulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar